Serpong, Humas LIPI. Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa-masa penting pertumbuhan anak. Jenis dan gizi makanan perlu diperhatikan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi agar sistem kekebalan tubuh serta pertumbuhan dapat terbangun dengan baik. Salah satu gangguan pertumbuhan pada anak yang tengah menjadi masalah di Indonesia adalah stunting atau kekerdilan.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Kimia bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan  olahan pangan dari hasil laut Indonesia yang dapat mengurangi angka stunting. “Caulerpa lentilivera atau rumput laut hijau dapat berfungsi sebagai antibakteri dan mengandung protein tinggi serta berfungsi  sebagai penguat imun tubuh alami,” jelas peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Sofa Fajriah di Serpong, Banten pada Kamis (10/9).

Rumput laut yang disebut juga dengan anggur laut ini dapat dimakan sebagai lalapan serta sudah dibudidayakan di Indonesia, yakni di Takalar, Sulawesi Selatan. “Namun belum banyak yang mengetahui khasiat rumput laut ini untuk pertumbuhan balita. Kami bahan dasar rumput laut hijau ini menjadi biskuit rumput laut,” ujar Sofa. Dirinya menjelaskan, biskuit ini mengandung protein yang sangat tinggi dan cocok dikonsumsi anak usia dua hingga lima tahun.

Acara media visit tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Asian Food Conference 2019 yang akan berlangsung di Bali pada 15-18 Oktober mendatang. Pada kegiatan  tersebut juga dikenalkan hasil olahan pangan fungsional sepereti  teh hijau klon unggul seri Gamboeng untuk mencegah obesitas, minuman probiotik pengikat kolesterol dari pisang dan daun katuk, dan pangan pintar kaya asam folat berbasis sayuran, jagung, dan mocaf untuk bayi. (sr/ed: fz)

Hits: 23

News Reporter