Cinta adalah salah satu perasaan yang timbul dan tumbuh di antara dua orang ketika mereka telah menghabiskan waktu dan energi untuk saling mengenal satu sama lain, saling menerima kekurangan, dan lainnya. Cinta bagaikan misteri yang tidak bisa ditebak dari mana datangnya. Cinta bukanlah sebuah perasaan yang bisa dibuat-buat. Mengenai cinta, perasaan ini adalah salah satu anugerah terindah dari Tuhan, yang mungkin saja dalam sekejap bisa berubah menjadi perasaan yang menyayat dan menyedihkan.

Saat seseorang sedang jatuh cinta, tanpa disadari ia akan berubah menjadi sosok yang lebih menyenangkan atau sebaliknya. Sementara itu, obsesi adalah rasa yang berbeda. Awal mulanya, obsesi terasa seperti cinta, mampu membuat jantungmu berdebar dan tidak bisa berfikir apa pun selain memikirkan si dia. Namun, obsesi adalah sebuah emosi yang tidak sehat, yang terkadang akan membuat orang yang memilikinya merasa tidak nyaman.

Jatuh cinta dengan tulus dan cuma sebatas obsesi memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah beberapa tanda atau ciri-ciri bahwa cintamu hanya sekedar obsesi.

• Selalu ingin tahu dan memantau kegiatan/keadaan orang yang dicintainya dengan cara terus-terusan menghubungi melalui pesan teks atau telepon.

• Selalu ingin menghabiskan waktu bersama, tetapi dengan waktu yang berlebihan.

• Berusaha membatasi pergaulan dan kehidupan sosial orang yang dicintainya.

• Overprotektif terhadap orang yang dicintainya. Hal ini bisa saja membuatmu sulit tidur dan kehilangan nafsu makan, rasa kecemasan akan meningkat, bahkan bisa mencapai depresi.

• Berusaha untuk mengubah perilaku hanya untuk menyenangkan hati orang yang dicintainya. Namun, sering kali perubahan perilaku itu hanya bersifat sementara.

Itulah beberapa tanda bahwa cintamu hanya sekedar obsesi pada orang yang kamu suka. Sekarang, kamu sudah tahu, ‘kan, tanda-tandanya? Jadi, jangan sampai kamu salah mengartikan perasaanmu dan terjebak dalam rasa obsesi, ya!