Saat debat Cawapres 2019, 17 Maretl lalu, akun Twitter @TirtoID mengeluarkan meme kontroversial yang berujung akun tersebut dibanjiri komentar negatif para netizen. Pasalnya meme yang dishare tersebut memenggal pernyataan pamungkas Cawapres nomor urut 01 yang pokok utaman peryataan tersebut adalah untuk memerangi HOAX yang merupakan penghancur bangsa.

“Kami juga mengajak kita semua, untuk melawan dan memerangi hoax, karena hoax merusak tatanan Bangsa Indonesia. Melawan dan memerangi fitnah seperti: ‘Kalau Jokowi terpilih: Kementrian Agama dibubarkan, pengajian agama dilarang, adzan dilarang, zina dilegalisir.’ Saya bersumpah demi ALLAH, selama hidup saya akan saya lawan upaya-upaya yang akan melakukan itu semua. Allah berfirman: ‘kalau datang kepadamu orang fasik, maka hendaknya membawa berita hendaknya kamu tabayun, kamu cek jangan terima saja.’.” (Ma’ruf Amin,17 Maret 2019)

Kemudian oleh media @TirtoID dibuat meme,

 

MA: “…Zina dilegalisir…”
TIRTO: “OKE gaes jangan lupa kedepannya sedia kondom dan cap 3 jari. Yes.”

Selain meme tersebut, ada pula meme lain yang mengutip lebih panjang,

 

MA: “Kami juga mengajak kita semua, untuk melawan dan memerangi fitnah … seperti zina dilegalisir.”
TIRTO: “Biasanya yang dilegalisir sih ijazah pak.”

Selain peryataan Cawapres nomor urut 01, juga ada pernyataan Cawapres nomor urut 02 yang dibuat meme,

 

SU: “Kami akan hapuskan UN.”
TIRTO: “Eh..? kirain hapus NU-”

Setelah beberapa jam mencuit meme tersebut di Twitter, akun @TIRTOID mulai dibanjiri komentar dan sindiran bahkan hujatan. Salah satunya adalah akun resmi milk Nahdlatul Ulama yang memberikan kritik dan saran terhadap salah satu meme tersebut agar tidak provokatif sehingga menimbulkan benci.

 

“Yth. Redaksi @TirtoID Apakah tidak ada cara yg lebih bermartabat ? Tidak provokatif dan menimbulkan benci. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk.”

Melalui akun resmi, TirtoID meminta maaf dan memposting permintaan maaf tersebut di media sosial dan webnya.

https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=2329379070720862&id=1515768312081946&_rdr

https://tirto.id/kami-melakukan-kesalahan-dan-kami-meminta-maaf-djJT?fbclid=IwAR0QAfjVNoYbvbfhih2SxqybcI4M5jctwl_90kypGG7CSLV8QOzsIv9bQyE

“Kami melakukan kekeliruan fatal. Kami meminta maaf kepadan semua pihak yang merasa dirugikan, juga para pembaca sekalian . Mekanisme internal sedang dilakukan untuk memperbaiki dan menindak lanjuti kesalahan ini.”

OPINI PRIBADI….
Sebenarnya meme yang dicuit oleh TirtoID ini tidaklah salah, namun ibaratnya membuang air panas di comberan (yang oleh orang Jawa sangat tidak baik bahkan pamali) salah tempat dan waktu. Jika kita telusuri lebih lanjut dan positif thingking, meme tersebut menyindir orang yang turut menebar fitnah ‘KALAU JOKOWI TERPILIH, ZINA DILEGALKAN’ yanng akhir-akhir ini marak orang yang memposting bahwa UU LGBT dilegalkan di Indonesia. Namun setelah diklarifikasi UU tersebut adalah UU yang meng-ilegalkan LGBT. Selain sindiran terhadap fitnah zina, dari meme tersebut juga menyindir kaum yang ingin membubarkan NU yang merupakan salah satu organisasi agama islam terbesar di Indonesia. Orang-orang itu adalah orang-orang yang menurut pendukung paslon 01 berada di belakang paslon 02 yang selalu menggembar-gemborkan bahwa secara halus dan kasar bahwa NU adalah MUSYRIK dan telah mengintimidasi ulama yang menentang NU serta menginginkan Indonesia berasaskan ideologi khilafah dan menghapuskan ideologi pancasila.

Namun apa daya, sindiran melalui meme tersebut salah sasaran dan menimbulkan misinformasi sehingga menimbulkan fitnah baru yang seolah TirtoID mendukung pembubaran NU dan menyatakan bahwa jika Cawapres 01 terpilih bersama Capresnya, akan melegalkan zina. Redaksi TirtoID memang sudah melakukan klarifikasi dan telah meminta maaf kepada mereka yang merasa dirugikan. Namun nasi sudah jadi bubur. Semua yang telah dilakukan tidak dapat kembali ke semula dan mengulanginya agar tidak salah.

SAYA BERHARAP, SEMOGA DARI KESALAHAN FATAL INI BISA MENJADI PELAJARAN BGI KITA AGAR TIDAK MELAKUKAN HAL YANG SAMA DI KEMUDIAN HARI DAN SEMOGA KITA TIDAK TERMASUK KEDALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MEMBUAT DAN MENYEBARKAN KEBOHONGAN NAUDZUBILLAH.

Fajar Fitrianto
Limpakuwus, 19 Maret 2019

Hits: 71

News Reporter