Mimbar Suci
Di tempat yang asri
Di tahta yang abadi
Di atas mimbar suci
Berdirilah seorang abdi
Jemaat duduk dihadapannya
Lakukan hal seperti biasa
Menggelora dan menggema
Bersujud atas kuasa
Sang abdi perkhotbah
Demokrasi semakin parah
Rakyat semesta semakin susah
Berkeringat darah
Sang abdi menuntut rakyat
Jajah pendapat
Siapakah yang paling tepat
Sang abdi atau si bangsat
Sang abdi mulai menari
Mengajak tetangga korupsi
Sang abdi tak lagi suci
Mimbar ternodai
Katanya demokrasi semakin menderita
Dogma agama menjadi tumpangan kuda
Mengeruk dana donasi negara
Untuk si rakyat miskin penduduk bangsa
Mimbar suci tak lagi suci
Tahta abadi tak lagi abadi
Penguasa semakin korupsi
Sang abdi tertawa sendiri
Rakyat berkata:
“Wahai engkau sang abdi,
Janganlah dikau jual bangsa ini,
Kami telah menumpahkan darah,
Agar penderitaan tak semakin parah,
Namun kau buat hati kami gundah,
Wahai sang abdi menyerahlah,
Kami menderita karena kau punya tingkah,
Wahai sang abdi pergilah,
Tahta suci itu milik kami,
Pergilah……”
– Fajar Fitrianto, Limpakuwus, 21 Agustus 2018
Hits: 0