Ujarnya
Si penipu yang mulai menulis
Sebuah sajak dari hati menangis
Presetan kota orang-orang egois
Ada mau ada cinta, tak ada mau siapa peduli
Entah siapa ujarnya apa
Pura-pura lupa padahal tidak
Asu anjing semua keluar
Menggerogoti kata-katanya yang sok benar
Oy Siapa yang mau peduli?
Kata-kata lugu yang mulai bernafsu
Egois tak acuh sama sepertimu
Mulut busuk mengumbar omongan tipu
Seperti kertas yang kau nodai dengan ludahmu
Kotor dan membekas, sakit tak terbalas
Tak usah ku buat muram wajahku memelas
Nafsu dan peduli
Kata-kata kosong presetan kota banyak omong
Kau pikir orang desa
Cukup saja menderita
Kau pikir orang kota
Kaya berfoya-foya
Uangmu melimpah
Hatimu terbantah
Orang desa yang perkasa yang siap bekerja
Hey Kau persetan kota
Kau pikir ulang saja
Sebelum kau dibunuh orang-orang sepertimu
Kau buka matamu, kau buka hatimu
Lihatlah orang-orang di sekitarmu
Mulailah kau peduli
Usah kau anarki
Kata-kata ini menunjukmu untuk berhenti
Menjadi presetan kota yang tidak peduli
– Fajar Fitrianto, #PuisiSampah dalam Bagian Ketiga “Mereka yang Kehilangan Masa Depan”.
Limpakuwus, 28 September 2018
Hits: 0