Belum lama ini tersiar kabar kalau Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengusulkan adanya pengawas internasional untuk menggawangi pelaksanaan Pemilu 2019. Ini karena mereka menilai ada indikasi kecurangan yang dilakukan pendukung paslon sebelah. Usulan ini populer dengan tagar #INAElectionObserverSOS dan sempat menjadi trending di Twitter.

Kali ini kita bukan mau membahas pro-kontra adanya pengawas internasional, tapi justru mengulik singkatan “INA” yang dipakai pada tagar #INAElectionObserverSOS. Kelihatannya memang nggak ada yang salah, soalnya artinya pun ‘Indonesia’. Namun faktanya, kita nggak bisa lo sembarangan menyingkat nama Indonesia. ‘Kan sering tuh kita pakai INA, IDN, IDR, ID, bahkan IND buat menyebut Indonesia. Jadi bedanya apa sih sebenarnya?

1. Singkatan INA yang artinya Indonesia ini sebenarnya cuma bisa dipakai dalam bidang olahraga. Kalau di luar urusan olahraga, harusnya ya nggak pakai INA

IOC atau International Olympic Committee sepakat untuk memakai INA dalam penyebutan singkatan Indonesia. Setiap ada pertandingan olahraga yang melibatkan Indonesia, yang ditulis di papan-papan skor ya INA, bukan IDN, IND, ID, apalagi IDR. Kenapa kok nggak dipakai buat urusan internasional yang lebih luas? Soalnya INA ternyata juga merupakan kepanjangan Iraq News Agency. Biar nggak salah, jadinya dipakai buat urusan olahraga aja.

2. Terus kalau IDN buat apa dong? Ternyata IDN ini sifatnya lebih umum gitu Guys karena nggak merujuk ke 1 bidang aja, tapi lebih untuk urusan kenegaraan

Dunia internasional mengenal adanya ISO atau International Organization of Standardization –sebuah organisasi yang bergerak di bidang standarisasi, termasuk penentuan kode negara-negara di dunia. Menurut ISO 3166 –yang khusus menetapkan kode-kode negara– Indonesia memakai singkatan IDN dalam urusan kenegaraan, misalnya urusan surat menyurat, atau administrasi skala internasional.

3. Nah, dalam ISO 3166 nggak cuma IDN aja yang dikenal sebagai kependekan dari Indonesia, tapi ada juga ID

Dalam ISO 3166 itu ada kode ISO Alpha-2 dan kode ISO Alpha-3. Dikutip dari laman resminya, kode ISO Alpha-2 ini dipakai untuk tujuan yang lebih general. Sedangkan yang ISO Alpha-3 lebih bermakna nama negara itu sendiri. Jika kode ISO Alpha-3 untuk Indonesia adalah IDN, kalau ISO Alpha 2-nya adalah ID. ID juga dipakai dalam penamaan domain wilayah Indonesia. Website-website Indonesia selain bisa pakai .com juga bisa pakai .id, misalnya .co.id, .ac.id, .or.id, dan lain-lain. ID dipakai juga sebagai kode provinsi misalnya untuk menyebut Provinsi Riau di kancah internasional itu: ID-RI.

Terus kalau IND apa ya? Ternyata IND itu kode negara buat India, bukan Indonesia. Jadi kalau kalian masih suka pakai singkatan IND untuk Indonesia, sudah jelas salah ya Guys~

4. Beda lagi sama IDR. Kalau IDR dipakai dalam urusan bisnis, perbankan, dan keuangan secara internasional

IDR ini sebenarnya singkatan dari Indonesia Rupiah. IDR digunakan untuk menyebut mata uang Indonesia dalam urusan keuangan internasional. Nggak mungkin juga ‘kan disebutkan secara lengkap “Indonesia Rupiah” gitu, soalnya kepanjangan. Nah, IDR sendiri berasal dari kode ISO Alpha-2 “ID” tadi dan diikuti inisial mata uang Indonesia “R”.

Sebenarnya masih ada kode lain buat menyebut Indonesia yaitu kode numerik: 360. Tapi biasanya kode angka ini dipakai buat negara-negara yang penulisan bahasa sehari-harinya nggak pakai huruf abjad ABCDE. Nah, gimana nih? Sudah pada paham dong apa fungsi masing-masing singkatan atau kode negara~

Source:

https://web.facebook.com/groups/113471989344155?view=permalink&id=375649336459751

https://www.hipwee.com/feature/beda-sebutan-ina-idn-dan-idr-sama-sama-untuk-menyebut-indonesia-tapi-nggak-sama-penggunaanya/

Hits: 0

News Reporter
Reposter - Tiada Hari Tanpa Repos