๐——๐˜‚๐—ฐ๐—ธ ๐—ฆ๐˜†๐—ป๐—ฑ๐—ฟ๐—ผ๐—บ๐—ฒ

Kita pasti pernah melihat seseorang yang hidupnya terlihat sukses dan banyak didambakan banyak orang. Lulusan dari universitas ternama, bekerja di perusahaan ternama, dan terlihat selalu bahagia. Namun, yakinkah kamu bahwa orang yang hidupnya terlihat bahagia tidak memiliki beban? Orang yang terlihat bahagia di matamu, belum tentu dia benar-benar bahagia karena kamu hanya melihat luarnya saja tanpa melihat isi hatinya dan beban yang ia tanggung.

๐—”๐—ฝ๐—ฎ ๐—œ๐˜๐˜‚ ๐——๐˜‚๐—ฐ๐—ธ ๐—ฆ๐˜†๐—ป๐—ฑ๐—ฟ๐—ผ๐—บ๐—ฒ?

Duck syndrome merupakan sebuah istilah yang mengacu terhadap perilaku seseorang yang terlihat baik-baik saja walau sebenarnya dia sedang diterpa berbagai masalah.

Saat bebek berenang, setiap orang hanya melihat bagian tubuhnya yang mengapung dengan tenang dan melaju dengan perlahan. Pasti dari mereka tahu bahwa ada kaki yang bergerak terus-menerus tanpa kenal lelah di bawah air tersebut. Syndrome ini biasanya dialami oleh para remaja dan para orang dewasa.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ฏ ๐—ง๐—ฒ๐—ฟ๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐——๐˜‚๐—ฐ๐—ธ ๐—ฆ๐˜†๐—ป๐—ฑ๐—ฟ๐—ผ๐—บ๐—ฒ

Seseorang yang terkena syndrome ini pasti merasakan begitu banyak tekanan dan stress. Sebagian penderita mungkin masih bisa produktif dan beraktivitas dengan baik karena sebagian orang tersebut pasti memiliki ketabahan yang begitu kuat. Berikut beberapa faktor yang dapat membuat seseorang terkena duck syndrome.

1. Memiliki tuntutan akademik.

2. Memiliki ekspetasi yang terlalu tinggi dari keluarga dan teman-temannya,ย sehingga ia akan merasa terbebani dengan hal tersebut.

3. Pola asuh helikopter, yakni orang tua yang terlalu posesif.

4. Pengaruh media sosial, seperti ketika kita melihat postingan dari seseorang yang terlihat sempurna, sehingga kita merasa iri dan ingin memiliki kehidupan yang seperti itu.

5. Perfeksionisme,ย seseorang yang selalu mengharapkan kesempurnaan dari diri sendiri atau orang lain berdasarkan standar yang tinggi dan tidak masuk akal.

6. Pernah mengalami peristiwa yang membuatnya trauma.

7. Self-esteem yang rendah.

Biasanya orang yang terkena syndrome ini sering merasakan cemas, gugup, dan merasa tertekan secara mental. Akan tetapi, mereka selalu memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja dan bahagia. Selain itu, mereka juga sering kali mengalami gangguan tidur, sulit berkonsentrasi,ย dan pusing.

Mereka yang terkena syndrome ini, sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain, sehingga tak jarang di antara mereka merasa bahwa hidup seseorang lebih sempurna dan bahagia daripada hidupnya. Mereka juga terkadang sering merasa sedang diamati dan diuji oleh orang. Oleh sebab itulah, mereka semaksimal mungkin selalu ingin menjadi yang terbaik.

Jika kamu mengalami duck syndrome, cobalah untuk mencari pertolongan dan lakukan beberapa tips ini agar kamu bisa menjaga kesehatan mentalmu.

1. Melakukan konseling dengan pembimbing akademik di sekolah atau kampus.

2. Kenali batas maksimal diri sendiri agar kamu dapat bekerja sesuai dengan kemampuan yang kamu punya.

3. Mulailah belajar untuk mencintai diri kamu sendiri.

4. Terapkan gaya hidup sehat, yakni dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, serta hindari rokok dan minuman beralkohol.

5. Luangkan waktu untuk melakukan me time atau refreshing agar mengurangi stress.

6. Ubah pola pikir menjadi lebih positif dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

7. Mulai jauhi media sosial sebisa mungkin. Hal ini bukan berarti kamu tidak boleh bermain media sosial, tetapi gunakan waktumu dengan hal-hal yang bermanfaat.

Duck syndrome sering menyerang mereka yang sedang di perjalanan untuk mengejar kesusksesan. Nah, sebelum hal ini terjadi, alangkah baiknya kamu melakukan pencegahan dengan menerapkan beberapa tips di atas tadi. Tanamkan pada diri sendiri bahwa hidup tak selalu berjalan sempurna. Jadikan sebuah kegagalan sebagai kesempatan untuk membentuk kemampuan yang lebih baik lagi. Niscaya, kesuksesan yang kamu raih bisa menjadi kepuasan untuk kamu.

Hits: 22

News Reporter