SURAT TAK BERSEGEL

On

SURAT TAK  BERSEGEL – Fajar Fitrianto   Kembali aku terima, Satu surat tak bernyawa.   Aku pandangi satupersatu, Surat-surat itu.   Ku buka dan ku baca, Surat-surat tak  bersuara.   Ku amati tanda-tandanya, Surat bekas sepertiya.   Aku lihat dan aku amati…

Metamorf Kupu-Kupu

On

Metamorf Kupu-Kupu   Ketika ia masih seperti ulat kecil Tak tahu apa yang dia pikir, labil   Ketika ia mulai tumbuh Daundedaun yang ia makanpun lumpuh, berjatuh   Ketika masih terselimuti bulu-bulu halus Apa yang ia dengar, rasa, pikir, buat, beri adalah…

FASA PERTAMA

On

FASA PERTAMA Fasa pertama, aku bermula, Menulis sajak panjang dengan irama. Dan nada-nada tinggi terus beralih, Memenuhi jiwa dan diri yang segera pulih, Dari kenyataan, dari kehampaan, Aku terdiam. Fasa pertama aku bercerita, Waktu itu pukul tujuh, sepi sedan menggangguku, Raung relung…

Anjing-Anjing Bermyanyi

On

Anjing-Anjing Bernyanyi   Kanan kiri belakangku Anjing-anjing pemburu beradu Menggonggong mengaum Siapa yang lebih keras Siapa yang lebih pantas Duduk diatas tinta Yang kosong penuh luka Batas dan harapan Kosong seperti angan Angan yang kosong Kosong yang omong Omong kosong Seperti nyanyian…

Kematian-NYA

On

Kematian-NYA   Awan-awan sesembahan Kerbau kuda sapi dan babi Ikan dan domba-domba anjing negeri Masuk kedalam persidangan Tuan-NYA masuk membawa korban Mayat-mayat buruan Hasil tembak terkam Mencengangkan “Ini sesembahan untukmu Wahai engkau tuhanku Sejumlah harta Ikan anjing dan domba Kerbau dan sapi…

Berkabung

On

Berkabung   Salam dari senja Dari ufuk yang meratap Dipenghujung sore Alam menangisi kepergiannya Lihatlah badanku yang kurus ini Tiada siapapun yang mau peduli Semua yang melihatku acuh tak acuh Seperti melihat setan yang melarikan diri Aku begitu lelah dengan hidup ini…

Preset[an] Kota

On

Preset[an] Kota Ujarnya Si penipu yang mulai menulis Sebuah sajak dari hati menangis Presetan kota orang-orang egois Ada mau ada cinta, tak ada mau siapa peduli Entah siapa ujarnya apa Pura-pura lupa padahal tidak Asu anjing semua keluar Menggerogoti kata-katanya yang sok…

Pagi Dunia

On

Pagi dunia….   Pagi ini Masih sunyi Cahaya mentari bersembunyi Udara segar terhirup lagi Menemani hati sepi tiada berisi Di ujung sana Horizon bumi di kota satria Berkelap kelip Cahaya lampu jalan masih berkedip Menandai cerahnya dipagi ini Udara dingin yang masuk…

Pisau (Kematian)

On

Pisau (Kematian) Antara dua nafsu Dan biadab-biadap bangsat keparat Pisau dan alunannya Dada dan matanya Leher tersayat kata Budaya Dua dan lima Kakinya yang panjang Napasnya yang meratapi Umur yang menggerogoti Dirinya yang berdiri Lima kaki dari sini Matanya tertancap pisau kelabu…

Mati karena Miskin

On

Mati Karena Miskin…. Anak-anak pelarian berkata “Kami tersandera dusta pendeta” Anak-anak pemimpi menulis “Omongan kami tak digubris” Anak-anak gembel nan miskin prihatin “Kenapa kami tak sebebas belut yang licin?” —— Aku berdiri di negeri nan kaya raya Emas berlian dimana-mana Berserakan Berceceran…